Tugas Sofskil 4
B. Jenis-Jenis Perencanaan
Aktivitas
perencanaan bisa di bagi menjadi dua, yaitu :
a. Perencanaan Strategis
Adalah
perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan.
Wirausahawan memandang organisasi sebagai satu unit total dan memutuskan apa
yang hendak dilakukanyan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan
organisasinya. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba
menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun
waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
Definisi
Strategis
Adalah
suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi
jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari perencanaan
strategis. Agar strategi bisa berdaya guna , ia harus konsisten dengan tujuan
organisasional yang pada akhirnya harus konsisten dengan maksud organisasional.
Manajemen
Strategi
Walaupun
perumusan strategi adalah salah satu langkah dalam proses manajemen strategis,
perumusan strategi lebih banyak mendapatkan perhatian dalam literatur manajemen
dibandingkan proses lainnya.
b. Perencanaan Taktis
Adalah
perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian
organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis
untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari organisasi
untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan
memerlukan perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua program tersebut
harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis
hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk
membantu mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan
strategis.
C. Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Manajemen
adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab utama untuk
melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. Walaupun semua
tingkat manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas
biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen
tingkat
bawah.
Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terlibat dengan kegiatan operesional dan
organisasi, dan karenanya mempunyai waktu lebih sedikit dalam proses
perencanaan dibanding dengan manajemen tingkat atas. Manajemen menengah
biasanya menggunakan waktu lebih sedikit dibanding manajemen tingkat atas.
D. Pendekatan –Pendekatan Dalam Perencanaan
Tiga
pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan funsi perencanaan adalah :
Pendekatan
Probabilitas Tinggi
Pendekatan
probabilitas tinggi perencanan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya
terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi tidak bias mencapai keberhasilan.
Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditunjukkan
langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bias diterima.
Pendekatan
maksimasi
Pendekatan
maksimasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai
keberhasilan sebesar mungkin. Perencana biasanya menggunakan maksimasi
dan secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan paling banyak
digunakan adalah model matematis. Perencana membangun model otomatis dari
system yang mereka rencanakan dan mendasarkan model tersebut bereaksi dengan
perubahan dari luar. Melalui penggunaan model tersebut dn teknis matematis lainnya,
perencana pendekatan makimasi mencoba untuk:
1. meminimasi
sumber daya yang digunakan untuk mendapat tingkat prestasi
(performance)
2. memaksimumkan
prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang diharapkan
terserdia
3. mendapat
keseimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi)
yang terbaik
Pendekatan
maksimasi perencanaan seperti pendekatan probabilitas tinggi yang mempunyai
keutungan dan kerugian. Keuntungan adalah pendekatan ini secara kontinyu menekankan
padapencapaian kuntungan potensial penuh dari organisasi dn mengunakan teknik
kuantitatif
yang canggih untuk mengembangkan rencananya. Kerugian pendekatan ini yaitu
biasanya memperlakukan komponen organisasi sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan
bisa diprediksi.
Pendekatan
adaptasi
Pendekatan
adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha
membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri denga variabel
eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu
ketidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan orgnisasi.
Perencana
yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
- melihat perubahan organisasional yang tidak bisa
dihindari
- memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan
- menentukan, melalui analisa organisasional, bagaimana
memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah
Keuntungan
pendekatan adaptasi yaitu dfokuskan pada lingkungan eksternal dan internal dari
organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang
pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adlah perlu agar
orgnisasi tetap mempunyai keberadaan. Kerugian pendekatan ini termasuk
penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibanding dengan pendekatan
probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa
orgnisasi dan perubahan yang dihasilkan lenih merupakan akhir dari perencanaan
daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
Pendekatan
mana yang harus digunakan
Pendekatan
perencanaan yng sebaiknya digunakan oleh wirausahawan mungkin merupakan bauran
atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimasi dan adaptasi.
Tiap pendekatan sebaiknya digunakan secara sistematis untuk berhubungan dengan
berbagai faktor yang berkaitan dalam organisasi. Kombinasi pendekatan ini
menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap pendekatan.
Perencanaan
bisnis
Dalam
bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan. Pertama, kegiatan-kegiatan
kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para
bankir, akuntan, pengacara dan orang-orang lain yang membantu dalam aspek
finansial dan hukum dari bisnis. Memperoleh survai-survai pemasaran, merasakan
riset produk dn merancang anggaran, semua ini merupakan aspek-aspek
kewirausahaan perencanaan bisnis. Kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yang
dianggap rutin yang meliputi persiapan laporan keuangan bulanan, memonitor dan
merevisi anggaran, memanajemeni arus produksi serta memasark
G.
ALAT-ALAT PERENCANAAN
Adalah
teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencan-rencana.
Peramalan
(forecasting)
Adalah
teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi
organisasi. Walaupun teknik peramalan yang canggih relatif modern, konsep
peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literatur
manjemen dari Fayol. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya
untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan
dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan
untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
Teori Organisasi Kewiraushaan
Neo Klasik, teori
ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen
(individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan
sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator
pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap perusahaan. Kasihan bener ya
tapi Masa sih? …… Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan
isu mengenai kewirausahaan. Kata Grebel dkk, “There is no space for an
entrepreneur in neoclassical theory”. Nah loh, jadi dimana letak teori
kewirausahaannya dong? Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga kok. Kan
konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui
juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah
yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan
dijelaskan pada teori-teori selanjutnya.
Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi oleh kajian
kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium theory)-nya Walras. Waduh….
harus mengulang kembali berbagai teori-teori ekonomi nih hehehe. Menurut
beliau, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor
(pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai
mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”,
yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak
akan membawa perubahan. Hmmm agak jelimet juga nih. Saya mencoba membuat
interpretasi lain terhadap pernyataan teoritis tersebut, “Orang-orang yang
statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“.
Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan
ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau
menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan
aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur.
Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat
perubahan.
Pengembangan Wirausaha
Pengembangan wirausah
dapat menimbulkan dan setelah proses pembelajaraan ini mahasiswa dapat memeliki
perserpsi yang sama tentang pengertian kewirausahaan dan wirausaha
mengidentifikasi karakteriustik
kewirausahaan dan menganalisa pentingnya kewirausahaan.
Etika Bisnis atau
Kewirausahaan
Menurut
pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:
· Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma
moral (apa yang dilakukan sejauh
sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan
norma moral.
· Etika sebagai refleksi: pemikiran
moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnya tentang apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam hal
ini adalah menyoroti dan menilai
baik-buruknya perilaku seseorang)
Pengertiannya
dapat dibedakan menjadi:
· Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek
moral dari sistem ekonomi
Secara keseluruhan
· Secara meso: etika bisnis mempelajari
masalah-masalah etis di bidang organisasi
· Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan
individu dengan ekonomi dan
bisnis
Menurut Zimmerer,
etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menurut Ronald J.
Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan
untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu
organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik
kepentingan.
Jadi, Etika
bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis
a. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur,
sungguh-sungguh, terus terang,
tidak curang, tidak mencuri, tidak
menggelapkan, tidak berbohong.
b. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan
kegiatan dengan hormat, tulus hati,
berani dan penug pendirian/keyakinan,
tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan
saling percaya.
c. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut
dipercaya, penuh komitmen,
jangan mengintepretasikan persetujuan
dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan
dalih ketidakrelaan.
d. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga,
teman, karyawan dan Negara,
jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi
kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal
yang tidak
pantas dan konflik kepentingan
e. Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi
luhur, bersedia untuk mengakui
kesalahan, dan perlihatkan komitmen
keadilan, persamaan perlakuan individual dan
toleran terhadap perbedaan, jangan
bertindak melampaui batas atau mengambi
keuntungan yang tidak pantas dari
kesalahan atau kemalangan orang lain .
f. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu,
berbaik hati, belas kasihan,
tolong menolong, kebersamaan, dan
menghindari segala sesuatu yang membahayakan
orang lain
g. Hormat kepada orang lain,
yaitu menghormati martabat manusia, menghormati
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib
sendiri bagi semua orang, bersopan
santun jangan merendahkan orang lain,
jangan mempermalukan orang lain.
h. Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu
menaati hukum/aturan, penuh
kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi
dalam mengambil keputusan.
i. Mengejar keunggulan, yaitu
mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan personal maupun
pertanggungjawaban professional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen,
melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik, mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kompetensi yang
tinggi.
j. Dapat dipertanggungjawabkan,
yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung
jawab
atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
Cara
mempertahankan standar etika
1. Menciptakan
kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai
perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika
bagi stakeholder.
2. Mengembangkan
kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang
standar tingkah laku dan prinsip-prinsip
etika yang diharapkan perusahaan dari
karyawan.
3. Menjalankan
kode etik secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak
perorangan
5. Mengadakan
pelatihan etika
6. Melakukan
audit etika secara periodic
7. Mempertahankan
standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan
8. Menghindari
contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan
9. Menciptakan
budaya yang menekankan komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah sangat penting untuk
menginformasikan barang dan jasa yang
dihasilkan dan untuk menerima aspirasi
untuk perbaikan perusahaan.
10.Melibatkan
karyawan dalam mempertahankan standar etika
Para karyawan diberi kesempatan untuk
memberikan umpan balik tentang bagaimana
standar etika yang harus dipertahankan.
Tanggung
jawab perusahaan
Etika akan sangat
berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab sosial
mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu
lingkungan sosial.
Tanggung jawab
perusahaan, meliputi:
1. Tanggung jawab
terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya
perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan dan menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab
terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia
diarahkan pada tanggung jawab kepada
karyawan, dengan cara:
· Mendengarkan
dan menghormati pendapat karyawan
· Memberikan
umpan balik, baik yang positif maupun negatif
· Menceritakan
kepada karyawan tentang kepercayaan
· Membiarkan
karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
· Memberikan
imbalan kepada karyawan dengan baik
· Memberikan
kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggung jawab
terhadap pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan,
meliputi dua kategori, yaitu:
· Menyediakan
barang dan jasa yang berkualitas
· Memberikan
harga produk yang wajar dan adil
selain itu, perusahaan juga harus melindungi
hak-hak pelanggan, yaitu:
· Hak untuk mendapatkan produk yang aman
· Hak
untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek
· Hak
untuk didengar
· Hak
untuk memilih apa yang akan dibeli
4. Tanggung jawab
terhadap investor
Tanggung jawab berupa menyediakan
pengembalian investasi yang menarik dengan
memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja
keuangan seakurat dan setepat
mungkin.
5. Tanggung jawab
terhadap masyarakat
Tanggung jawab berupa menyediakan dan
menciptakan kesehatan dan menyediakan
berbagai kontribusi terhadap masyarakat
yang berada di sekitar lokasi perusahaan.