Minggu, 24 Juni 2012


Tugas Sofskil  4

B. Jenis-Jenis Perencanaan
Aktivitas perencanaan bisa di bagi menjadi dua, yaitu :
a. Perencanaan Strategis
Adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai satu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukanyan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
Definisi Strategis
Adalah suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi  jangka panjang.  Strategi adalah hasil akhir dari perencanaan strategis. Agar strategi bisa berdaya guna , ia harus konsisten dengan tujuan organisasional yang pada akhirnya harus konsisten dengan maksud organisasional.
Manajemen Strategi
Walaupun perumusan strategi adalah salah satu langkah dalam proses manajemen strategis, perumusan strategi lebih banyak mendapatkan perhatian dalam literatur manajemen dibandingkan proses lainnya.
b. Perencanaan Taktis
Adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan memerlukan perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis.

C. Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. Walaupun semua tingkat manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat
bawah. Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terlibat dengan kegiatan operesional dan organisasi, dan karenanya mempunyai waktu lebih sedikit dalam proses perencanaan dibanding dengan manajemen tingkat atas. Manajemen menengah biasanya menggunakan waktu lebih sedikit dibanding manajemen tingkat atas.

D. Pendekatan –Pendekatan Dalam Perencanaan
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan funsi perencanaan adalah :
Pendekatan Probabilitas Tinggi
Pendekatan probabilitas tinggi perencanan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi tidak bias mencapai keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditunjukkan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bias diterima.
Pendekatan maksimasi
Pendekatan maksimasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Perencana biasanya  menggunakan maksimasi dan  secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan paling banyak digunakan adalah model matematis. Perencana membangun model otomatis dari system yang mereka rencanakan dan mendasarkan model tersebut bereaksi dengan perubahan dari luar. Melalui penggunaan model tersebut dn teknis matematis lainnya, perencana pendekatan makimasi mencoba untuk:
1. meminimasi sumber daya yang digunakan untuk mendapat tingkat prestasi
    (performance)   
2. memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang diharapkan  
    terserdia  
3. mendapat keseimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi)
    yang terbaik
Pendekatan maksimasi perencanaan seperti pendekatan probabilitas tinggi yang mempunyai keutungan dan kerugian. Keuntungan adalah pendekatan ini secara kontinyu menekankan padapencapaian kuntungan potensial penuh dari organisasi dn mengunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencananya. Kerugian pendekatan ini yaitu biasanya memperlakukan komponen organisasi sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi.
Pendekatan adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri denga variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu ketidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan orgnisasi.
Perencana yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
  1. melihat perubahan organisasional yang tidak bisa dihindari
  2. memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan
  3. menentukan, melalui analisa organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah
Keuntungan pendekatan adaptasi yaitu dfokuskan pada lingkungan eksternal dan internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adlah perlu agar orgnisasi tetap mempunyai keberadaan.  Kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibanding dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa orgnisasi dan perubahan yang dihasilkan lenih merupakan akhir dari perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
Pendekatan mana yang harus digunakan
Pendekatan perencanaan yng sebaiknya digunakan oleh wirausahawan mungkin merupakan bauran atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimasi dan adaptasi. Tiap pendekatan sebaiknya digunakan secara sistematis untuk berhubungan dengan berbagai faktor yang berkaitan dalam organisasi. Kombinasi pendekatan ini menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap pendekatan.
Perencanaan bisnis
Dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan. Pertama, kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para bankir, akuntan, pengacara dan orang-orang lain yang membantu dalam aspek finansial dan hukum dari bisnis. Memperoleh survai-survai pemasaran, merasakan riset produk dn merancang anggaran, semua ini merupakan aspek-aspek kewirausahaan perencanaan bisnis. Kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin yang meliputi persiapan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, memanajemeni arus produksi serta memasark
G. ALAT-ALAT PERENCANAAN
Adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencan-rencana.
Peramalan (forecasting)
Adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yang canggih relatif modern, konsep peramalan  bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literatur manjemen dari Fayol. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
Teori Organisasi Kewiraushaan
Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap perusahaan. Kasihan bener ya tapi Masa sih? …… Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Kata Grebel dkk, “There is no space for an entrepreneur in neoclassical theory”. Nah loh, jadi dimana letak teori kewirausahaannya dong? Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga kok. Kan konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan dijelaskan pada teori-teori selanjutnya.

Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium theory)-nya Walras. Waduh…. harus mengulang kembali berbagai teori-teori ekonomi nih hehehe. Menurut beliau, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Hmmm agak jelimet juga nih. Saya mencoba membuat interpretasi lain terhadap pernyataan teoritis tersebut, “Orang-orang yang statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. 


Pengembangan Wirausaha

Pengembangan wirausah dapat menimbulkan dan setelah proses pembelajaraan ini mahasiswa dapat memeliki perserpsi yang sama tentang pengertian kewirausahaan dan wirausaha mengidentifikasi  karakteriustik kewirausahaan dan menganalisa pentingnya kewirausahaan.

        Etika Bisnis atau Kewirausahaan
Menurut pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:
·         Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang dilakukan sejauh
      sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
   ·    Etika sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan
      khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam hal          
      ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang)
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
·         Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi
      Secara keseluruhan
·         Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
·         Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan
      bisnis
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.


Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis
a.       Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang,
       tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
b.      Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati,
      berani dan penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan
      saling percaya.
c.       Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen,
       jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan
      dalih ketidakrelaan.
d.      Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara,
       jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
       kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan
       untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak
       pantas dan konflik kepentingan            
e.       Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui
       kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan
       toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambi
       keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain   .
f.        Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,
      tolong menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan
      orang lain
g.      Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati
      kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan
      santun jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.  
h.      Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh
      kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
i.        Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
      pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat
      dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan
      kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang
      tinggi.
j.        Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung
       jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.



Cara mempertahankan standar etika
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan
    Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika
    bagi stakeholder.
2. Mengembangkan kode etik
    Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip
    etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan
8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan
9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
    Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan barang dan jasa yang
    dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.  
10.Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika
     Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana                  
     standar etika yang harus dipertahankan.


Tanggung jawab perusahaan

Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab sosial mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.
Tanggung jawab perusahaan, meliputi:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
     Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
     melestarikan dan menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
    Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada
    karyawan, dengan cara:
    · Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
    · Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun negatif
    · Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
    · Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
    · Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
    · Memberikan kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan
    Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu:
    · Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
    · Memberikan harga produk yang wajar dan adil
      selain itu, perusahaan juga harus melindungi hak-hak pelanggan, yaitu:
    · Hak untuk mendapatkan produk yang aman
    · Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek
    · Hak untuk didengar
    · Hak untuk memilih apa yang akan dibeli
4. Tanggung jawab terhadap investor
    Tanggung jawab berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan
    memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat
    mungkin.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat
    Tanggung jawab berupa menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan
    berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar